Kereta dan Persinggahan

April 26, 2022



 "Hidup kita adalah perjalanan yang konstan, dari lahir hingga mati. Lansekap berubah, orang-orang berubah, kebutuhan kita berubah, tetapi kereta terus bergerak. Hidup adalah kereta, bukan stasiun."

--- Paulo Coelho

Jika hidup adalah kereta, maka milikku tampaknya adalah kereta yang kerap berganti rute. Aku lahir di Malang dan mendewasa di sana. Selepas SMK, tiga belas tahun yang lalu, aku pindah dan menetap di Denpasar untuk kuliah dan kemudian bekerja --hingga tahun 2017. Kemudian, demi nama cinta, aku pindah dan menetap di Sidoarjo hingga awal tahun ini. Dan sekarang, aku pindah (lagi) dan (semoga akan) menetap di Caruban, sebuah kecamatan di Kabupaten Madiun.

Jika sebuah kereta seharusnya mengangkut hal-hal baik dan berguna bagi sekitar, maka sepertinya aku tidak begitu. Sepanjang persinggahan di Denpasar, aku tidak melakukan apapun. Kereta itu hanya membawaku lewat, menjemput ijazah, mengantar bertualang di dunia kerja: dan kubayangkan ia sangat bising di telinga orang lain.

Di Sidoarjo, kereta ini lebih kerap mengajakku ke tempat-tempat sepi yang membawaku kepada permenungan. Untuk apa jika hanya sekadar lewat dan bising? Maka, untuk segala yang kulakukan di sana, kuputuskan untuk mengubah tujuan: setidaknya pada niat di dalam dada. Demi nama cinta, kepada mbak-mbak yang harus bekerja menghidupi keluarga mereka, aku mengasuh anak-anak goodiebagid, dan tentu saja kali ini keretaku memiliki penumpang lain. Iya, suamiku. Dialah yang membuat kereta ini makin tahu arah dan jauh dari limbung. Terkhusus baginya, terima kasih telah bersedia mengendalikan laju kereta ini dan berjalan bersamaku.

Hari ini, kereta telah singgah di Caruban. Sebelum peluit dibunyi, aku dan suamiku telah menyusun rencana-rencana pada tiap gerbong kereta agar bisa mengangkut hal-hal berguna. Setidaknya begitulah harapan kami. Kami tidak ingin gegabah, kami perlu menyapa dan bertanya, apa yang paling berguna yang bisa kami jadikan muatan. Hari ini hari ketujuh dan masih belum jumpa apa-apa dan kami bersabar. Semoga semua juga sama sabarnya. Kereta ini tak mengapa jalan pelan yang penting sampai tujuan. Semoga.

Lagipula, kami tak pernah tahu, kemana lagi kereta ini akan singgah. :)

You Might Also Like

0 comments